1. RELASI
Pada matematika simbol X dan Y,
biasanya digunakan untuk penyimbolan pada fungsi maupun himpunan, X untuk
daerah asal (domain) dan Y daerah kawan (kodomain).
Disini saya akan menggunakan simbol
X dan Y untuk menyimbolkan laki – laki dan Perempuan.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa
kesamaan antara agama Islam dan Matematika secara satu persatu.
Relasi berasal dari kata bahasa
Inggris relation yang berarti hubungan. Dalam dunia Islam hubungan
antara umat islam dengan umat islam yang lain (yang saya maksud disini antara
pria dan wanita yang belum menikah) selama tidak menimbulkan fitnah dan tidak
keluar dari jalur syariat maka diperbolehkan, bahkan bergaul dengan umat yang
berbeda agamapun diperbolehkan. Dengan kata lain adalah hubungan yang sehat,
tidak saling bertukar virus lewat cairan dan sebagainya. Tiap orang boleh
berteman dengan satu orang, dua orang dan banyak orang tidak dibatasi.
Bahkan seseorang dapat memilih untuk
tidak bergaul dengan orang lain (mungkin orang yang akan diajak
bergaul,tersebut membawa pengaruh buruk dalam lingkungan)
Seperti yang diterangkan dalam QS Al
Insaan ayat 24 :
Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.( QS.Al Insaan: 24)
Dalam matematika juga terdapat
istilah Relasi yang artinya tidak jauh beda dengan arti relasi di atas.
Semisal ada himpunan
X={1,2,3,4} dan Y= {a,b,c}
Salah satu relasi yang dapat dibuat
dari X dan Y dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Contoh relasi disamping
menghubungkan antara sebagian anggota X ke sebagian anggota Y, yaitu 1 dengan
a, 2 dengan b,2 dengan c, 4 dengan a,dan 4 dengan c.
Jadi relasi dalam matematika tidak
membatasi anggota X dalam menjalin hubungan dengan anggota Y, boleh hanya satu
relasi, dua relasi, tiga relasi, dan bahkan tidak melakukan hubungan pun juga
diperbolehkan.
Dapat disimpulkan, relasi dalam
Islam dan relasi dalam matematika mempunyai persamaan.
Seperti yang diterangkan Dalam
Alqur'an :
yang artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal. Dan Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan Mengawasi kamu. ( QS Annisaa' : 1)
2. STATISTIKA DESKRIPTIF
Statistika deskriptif adalah bagian
dari ilmu matematika yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu data
sehingga memberikan informasi yang berguna, berkenaan dengan bagaimana data
dapat digambarkan dideskripsikan atau disimpulkan baik secara numerik (missal
menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk
tabel atau grafik) untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut
sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna. Statistika deskriptif hanya
memberikan informasi mengenai data dan tidak pas digunakan untuk mengambi
keputusan.
Sebagai contoh, misalnya: terdapat
sebuah keluarga yang terdiri dari anggota keluarga, yaitu Bapak, Ibu, dan tiga
anak. Setiap hari mereka rutin membaca AL Qur'an. Bapak biasa membaca AL Qur'an
30-60 ayat/hari, ibu biasa membaca AL Qur'an 45-100 ayat/hari, anak pertama
biasa membaca AL Qur'an 20-50 ayat/hari, anak kedua biasa membaca AL Qur'an
10-30 ayat/hari, dan anak yang terakhir hanya mampu membaca maksimal 5-10
ayat/hari karena ia masih dalam proses belajar membaca AL Qur'an.
Amalan-amalan yang dilakukan oleh
keluarga diatas bisa di sajikan dalam tabel seperti dibawah ini:
No
|
AnggotaKeluarga
|
Jumlahayat
|
Rata-rata
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Bapak
Ibu Anak pertama Anak kedua Anak ketiga |
30-60
45-100
20-50
10-30
5-10
|
45
72.5 35 20 7.5 |
Dalam kehidupan sehari-hari selama
di dunia segala tindakan atau perbuatan manusia baik kebaiakan maupun keburukan
selalu dicatat oleh malaikat yang bertugas mencatat amal baik dan amal buruk
yaitu malaikat rakib dan atib. Dan setiap orangpun belum tentu memiliki
amalan-amalan yang sama dalam kesehariannya.Kemudian catatan amalan-amalan itu
dikumpulkan sampai pada hari kiamat. Dan pada saat seluruh manusia dikumpulkan
di yaumul mahsyar, catatan amalan-amalan perbuatan itu dibuka kembali dan
diperlihatkan kepada semua manusia tentang amalan perbuatan mereka selama hidup
didunia.
Hal ini sesuai dengan firman Alloh
dalam surat AL Mujadilah ayat 6,yang Artinya
29. Dan segala sesuatu Telah kami
catat dalam suatu kitab[1548].
[1548] yang dimaksud dengan kitab di
sini adalah buku catatan amalan manusia.
3. KONSEP LIMAS SEGI ENAM DALAM ISLAM
Di
dalam matematika kita mengenal bangun ruang limas segi enam yang memiliki alas
berbentuk segi enam dan memiliki sisi tegak yang berbentuk segi tiga serta
dalam Islam kita mengenal rukun iman yang terdiri dari enam point. Bila kita
lihat, keduanya saling berhubungan. Perhatikan gambar barikut ini .
T = Iman
B = Beriman
kepada Malaikat
C = Beriman
kepada Kitab-Kitab Allah
D = Beriman
kepada Para Rasul
E = Beriman
kepada Hari Akhir
F = Beriman
kepada Takdir Allah
Dari gambar di atas limas segi enam
mempunyai tujuh titik sudut yaitu ABCDEF.T, T adalah titik puncak suatu limas
segi enam yang dimisalkan sebagai iman seseorang. Tanpa bermaksud untuk
menyetarakan kedudukan Allah dengan rukun-rukun iman yang lain, pokok bahasan
ini akan membahas pentingnya rukun iman sebagai pondasi iman seseorang. Sebelum
kita membahas rukun-rukun iman, sebaiknya kita mengerti dulu apa itu pengertian
iman.
Kata iman berasal dari bahasa arab
yang artinya percaya. Menurut ilmu Tauhid iman didefinisikan sebagai
membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan
tindakan.
Di dalam agama Islam limas Segi enam merupakan gambaran dari
rukun iman yang terdiri dari enam hal yaitu,
1.Iman kepada Allah SWT
1.Iman kepada Allah SWT
Iman
kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu ada dengan segala
sifat keagungan-Nya, mengucapkan atau mengikrarkan adanya Allah secara Islam,
dan bersedia melakukan apa yang telah dibenarkan dengan hati dan diucapkan
secara lisan sebagai konsekuensi keimanan seseorang.
Perintah beriman kepada Allah SWT
merupakan perintah Allah kepada umat manusia.
Firman-Nya dalam Al Quran :
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta
Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian,
Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya.( QS An-Nisaa' : 136)
2.Iman kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa malaikat merupakan makhluk Allah yang baik dan mendapatkan tugas masing-masing sesuai dengan perintah Allah SWT.
3.Iman kepada Kitab-Kitab Allah
2.Iman kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa malaikat merupakan makhluk Allah yang baik dan mendapatkan tugas masing-masing sesuai dengan perintah Allah SWT.
3.Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah adalah
mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah menurunkan wahyu-Nya
kepada para Rasul berupa kitab-kitab sebagai pegangan hidupnya dan umatnya.
Kitab-kitab yang wajib diimani dan diketahui ada 4 yaitu,
Taurat, Zabur, Injil, Al Quran.
4.Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah adalah
meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul adalah orang yang telah menerima wahyu
dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya agar mereka beriman, selamat dan
bahagia baik di dunia maupun di akhirat.
5. Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah yakin
dan percaya dengan sepenuh hati bahwa hari akhir itu ada dan pasti akan
datang.
6. Iman kepada Qadla dan Qadar
Iman kepada qadla dan qadar adalah
percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu dan Dia
telah menyuruh dan melarang.
Dari
ke-enam hal tersebut saling berhubungan untuk menuju ke titik T sebagai iman,
karena apabila kehilangan salah satu garis saja maka, bangun limas segi enam
tersebut tidak akan berdiri tegak. Hal ini sama saja dengan keimanan seseorang,
karena jika salah satu saja tidak terpenuhi maka, keimanan seseorang tidak akan
sempurna.
4. KEHIDUPAN DUNIA PENENTU KEBAHAGIAAN DI AKHIRAT
Kehidupan manusia adalah cermin dari
keputusan yang telah dibuatnya. Terjadinya bencana banjir, longsor, dan
fenomena sosial lainnya yang terjadi di beberapa kota, merupakan sebagian contoh
dari buah keputusan yang telah diambil kita sebelumnya. Prinsip ini, harus
benar-benar kita sadari dan pahami dalam setiap langkah kita hidup di dunia.
Bila tidak, maka siap-siap kesengsaraan dan kerugian menyelimuti kita. Seperti
dalam firman Allah dalam surat Al-Hasyr 18 :
"Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ayat dan keterangan diatas erat
kaitannya dengan ilmu matematika, yaitu tentang refleksi. Oleh karena itu,
terlebih dahulu akan dijelaskan tentang refleksi dalam ilmu matematika. Berikut
pengertian dari refleksi dalam ilmu matematika:
Perhatikan gambar dibawah ini :
Gambar di samping merupakan contoh
refleksi yang sering anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah bangunan
direfleksikan oleh danau. Gambar bangunan di bawah permukaan air merupakan
bayangan dari bangunan di daratan tepi danau.
Refleksi merupakan salah satu jenis
transformasi. Untuk melakukan suatu refleksi diperlukan sumbu refleksi atau
sumbu simetri atau garis refleksi atau garis cermin.
Pada gambar di bawah, ABC dengan
titik sudut A(5, 1), B(6,5 , 2), dan C(3, 3) direfleksikan terhadap garis x =
3. Bayangannya adalah ?A'B'C' dengan A'(1,1), B'(-0,5 , 2), dan C(3,3).
Perhatikan bahwa pada suatu refleksi
ukuran bangun tidak berubah dan titik pada bangun yang terletak pada sumbu
refleksi tidak berpindah letaknya. Titik C pada gambar di atas berimpit dengan
titik C'. Jadi titik C dan bayangannya merupakan titik yang sama.
Dalam ajaran islam, kehidupan di
akhirat adalah kehidupan yang berkekalan dan tiada berkesudahan. Ganjaran dan
balasan di akhirat sangat setimpal dengan amalan setiap makhluknya. Ini adalah
bukti keadilan Allah SWT. Sesungguhnya kehidupan akhirat itu berkait rapat
dengan kehidupan kita semasa di dunia ini. Jika amalan kita soleh, maka
sejahtera dan berbahagialah kita di akhirat kelak. Tetapi sekiranya amalan kita
buruk, maka derita dan sengsaralah kita.
Firman Allah dalam surat Al-Israa'
72 :
"Dan barangsiapa yang buta
(hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula)
dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)."
Firman Allah dalam surat Al-Qashash
84 :
"Barangsiapa yang datang dengan
(membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya
itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah
diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu,
melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan."
Menurut
pengertian refleksi diatas, kehidupan di akhirat adalah cerminan atau refleksi
dari kehidupan manusia didunia. Yang barang siapa menanam kebaikan di dunia,
maka kebaikan pula yang akan kita petik di akhirat. Begitu pula sebaliknya,
barang siapa menanam keburukan di dunia, maka keburukan pula yang akan kita
petik di akhirat.
5. HUBUNGAN PHI DENGAN AL-QUR'AN
Bagi orang muslim, Al-Qur'an adalah
salah satu kitab suci yang memiliki semua rahasia kehidupan. Dalam posting ini,
saya akan membahas salah satu ilmu pengetahuan yang ada di dalam Al-Qur'an yang
mungkin tidak diketahui semua orang, yaitu hubungan antara thawaf dengan
ka'bah.
Thawaf merupakan salah satu rukun
haji, yaitu mengelilingi ka'bah.
Firman Alloh SWT yang artinya:
29. Kemudian, hendaklah mereka
menghilangkan kotoran[987] yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka
menyempurnakan nazar-nazar mereka[988] dan hendaklah mereka melakukan melakukan
thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).
[987] yang dimaksud dengan
menghilangkan kotoran di sini ialah memotong rambut, mengerat kuku, dan
sebagainya.
[988] yang dimaksud dengan Nazar di
sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan dilakukan selama ibadah haji.
Dari 'Aisyah : " Bahwasaanya
Nabi SAW ketika sampai di Makkah, adalah pekerjaan yang mula-mula beliau
kerjakan, ialah mengambil air sembahyang kemudian beliau Thawaf". Riwayat
Bukhari dan Muslim.
Sebagaimana kita ketahui, thawaf
adalah berjalan keliling yang membentuk lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh
kali.
Sabda Rosululloh SAW :
Dari jabir : " Bahwasannya Nabi
besar SAW, tatkala sampai mekah telah mendekatkan ke hajar aswad, kemudian
beliau sapu hajar aswad itu dengan tangan beliau , kemudian beliau berjalan ke
sebelah kanan beliau ; berjalan cepat tiga kali berkeliling dan berjalan biasa
empat kali berkeliling". Riwayat Muslim dan Nasai.
Dari Abu Huraira, bahwasannya ia
telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Barang siapa berkeliling ka'bah tujuh
kali dan ia tidak berkata selain dari : Maha Suci Alloh dan segala puli bagi
Alloh, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Alloh, Alloh Maha Besar dan
tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh. Orang yang
membaca kalimat tersebut, dihapuskan dari padanya sepuluh kejahatan, dan
dituliskan sepuluh kebaikan dan diangkat derajatnya sepuluh tingkat ". Riwayat Ibnu Majah.
Didalam
rumus luasan atau kelilling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang disebut phi
yang besarnya .
Angka 22
dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah yang
artinya haji adalah Suarh ke- 22 yaitu Al-Hajj.
Thawaf
membentuk lingkaran sebanyak tujuh kali. Lihat kombinasi angkanya = 22
dan 7 . Persis sama dengan phi lingkaran yaitu .
6. DIAGRAM VENN
Dalam suatu diagram venn terdapat
bagian-bagian. Didalamnya terdiri dari himpunan- himpunan dan didalam himpunan
tersebut terdapat elemen-elemen. Himpunan-himpunan dalam diagram venn yang
merupakan himpunan semua obyek dari suatu pembicaraan disebut himpunan semesta.
Konsep
diagram venn tersebut dapat kita aplikasikan dalam kehidupan manusia. khususnya
untuk orang islam, karena di mata Allah SWT terdapat beberapa golongan sesuai
dengan tingkat keimanannya. Yakni mutaqin, mukhsin, mukmin, muslim, dan kafir.
Diagram venn tersebut dapat digambarkan:
Keterangan:
S = Orang islam
M1: Muttaqin
M2 : Mukhsin
M3 : mukmin
M4 : Muslim
K : Kafir
- Dari gambar diagram venn tersebut dapat dijelaskan bahwa di mata Allah SWT orang islam dibagi dalam beberapa golongan sesuai dengan tingkat keimanannya. Yakni: muttaqin, mukmin, mukhsin, muslim dan kafir. Dimana orang islam paling sempurna ialah apabila ia telah mencapai tingkatan Muttaqin.
- Muslim adalah orang yang telah bersyahadat, serta telah berserah diri dan dalam hal ini berpasrah kepada tuhan.
- Mukmin adalah seorang muslim yang istiqomah atau konsisten dan berpegang teguh kepada nilai kebenaran,sampai pada hal-hal yang terkecil
- Mukhsin adalah
- Muttaqin adalah orang yang setiap perbuatannya sudah merupakan perwujudan dari komitmen iman dan moralnya yang tinggi.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa' ayat 88
" Maka mengapa kamu (terpecah)
menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi) orang-orang munafik, Padahal Allah
telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ?
Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan
Allah[329]? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak
mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya"
[328] Maksudnya: golongan
orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan golongan orang-orang
mukmin yang memusuhi mereka.
[329] Disesatkan Allah berarti:
bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami
petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau
memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka
itu menjadi sesat.
3 komentar
Posting nya sangat bagus, sy baru tahu makna bilangan phi dikaitkan dgn srt al hajj n tawaf 7 kali
cara mendapatkan frekuensi bagaimana kak?
saya ingin bertanya masalah hubungan matematika dengan islam disana ada pembahsan statistika deskriptif saya tidak mengerti bagaimana mendapatkan rata-ratanya. mohon dijawab, terima kasih