Thursday, January 16, 2014

Konsep Bahan Ajar



BAB I
KONSEP BAHAN AJAR
Indikator
Ø  Mengidentifikasi Pengertian Bahan Ajar
Ø  Menyebutkan Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
Ø  Mengidentifikasi Jenis atau Bentuk Bahan Ajar
Ø  Menjelaskan Cakupan Bahan Ajar

  1. Pengertian Bahan Ajar
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Bahan Ajar, yakni :
1.      They are the information, equipment and text for instructors that are required for planning and review  upon training implementation.  Text and training equipment are included in the teaching material.
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
2.      Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
3.      Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. 
4.      Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. ( MGMPIPS: 2007 )
5.      Menurut University of Wollongong NSW 2522, AUSTRALIA  pada website-nya, WebPage last updated: August 1998, Teaching is defined as the process of creating and sustaining an effective environment for learning.
Melaksanakan pembelajaran diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif.
6.      Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan tentang material yaitu: Books can be used as reference material, or they can be used as paper weights, but they cannot teach. Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan tertulis yang berbobot.
7.      Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
Dengan demikian maka  sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.    Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
b.    Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.
c.    Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
d.   Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
e.    Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
f.     Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.
8.      Bahan ajar memiliki beberapa pengertian yang diuraikan oleh beberapa sumber, untuk mempermudah pemahaman terhadap bahan ajar. Ada 2 pengertian menurut National For Vocational Education Research ltd/National Center Competency Based Training yaitu :
a.    Bahan ajar merupakan informasi alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dalam penelaahan implementasi pembelajaran.Bahan ajar adalah sebagai bentuk bahasan yang digunakan  membantu guru atau instrukksi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas.bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis maupun bahan tidak tertulis.
b.    Bahan ajar adalah seperangkat materi yang ditujukan secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa dalam belajar.
Adapun pengertian bahan ajar yang dimuat dalam website dikmenjur yang dikemukakan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi/KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Dapat di simpulkan bahwa bahan ajar adalah informasi (tertulis dan tidak tertulis) alat dan teks yang sistematis, yang digunakan untuk membantu guru sebagai instruksi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa dalam belajar , secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

  1. Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
1.      Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
2.      Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
3.      Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
( Akhmad Sudrajat : 2008 )
Adapun tujuan bahan ajar secara khusus bagi guru antara lain :
a.       Agar diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik.
b.      Agar tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
c.       Untuk memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
d.      Untuk menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
e.       Untuk membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
f.       Agar Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Selain itu, ada pula tujuan bahan ajar bagi siswa antara lain :
1.    Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2.    Untuk membuka kesempatan belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3.    Agar Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
Dikuasainya.

  1. Bentuk Bahan Ajar
Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)  seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
Berikut adalah pembahasan mengenai bentuk – bentuk bahan ajar.
1.      Bahan Cetak
Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan seperti :
a.       Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari
b.      Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
c.       Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah
d.      Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
e.       Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
f.       Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa
g.      Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar
h.      Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.
Kita mengenal berbagai jenis bahan ajar cetak, antara lain hand out, buku, modul, poster, brosur, leaflet, dan wallchart.
a)    Handout yaitu bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.  Saat ini handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.
b)   Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Menurut kamus oxford hal 94, buku diartikan sebagai: Book  is number of sheet of paper, either printed or blank, fastened  together in a cover artinya Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi sampul. Buku sebagai bahan ajar merupakan  buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.  Buku pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.
c)    Modul  adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
(a)      Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
(b)     Kompetensi yang akan dicapai
(c)      Content atau isi materi
(d)     Informasi pendukung
(e)      Latihan-latihan
(f)      Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
(g)     Evaluasi
(h)     Balikan terhadap hasil evaluasi
(i)       LKS/Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja.
(j)       Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996).
(k)     Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan
(l)       Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. ( Andi Sapta : 2009 )
2.      Audio
Kita mengenal berbagai jenis bahan ajar audio seperti radio, kaset, dan CD audio.
Radio pendidikan adalah media yang menyampaiakn pesan- pesan pembelajaran melalui CD Audio atau disiarkan melalui station pemancar radio. Media radio dalam pembelajaran berperan sebagai media yang dapat membantu menyelesaikan masalah dalam pendidikan. ( Tepeuny : 2008 )

3.      Audio visual
Kita mengenal berbagai jenis bahan ajar audio visual seperti video/film  atau VCD.
Video/VCD pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencema materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Secara fisik Video/VCD pembelajaran merupakan program pembelajaran yang dikemas dalam kaset video atau VCD dan disajikan dengan menggunakan peralatan VTR atau VCD player serta TV monitor. Program video yang dimaksud dalam pedoman ini adalah program-program yang diproduksi oleh PUSTEKKOM DEPDIKNAS. ( Depdiknas: 2008 )
4.      Multimedia
Kita mengenal berbagai jenis bahan ajar multimedia seperti CD interaktif, computer based, dan internet.
CAI (Computer Assisted Instruction) merupakan suatu perangkat pembelajaran yang menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, gambar, animasi, grafik, narasi, dan interaktivitas yang diprogram berdasarkan teori pembelajaran, sehingga lebih meningkatkan daya serap dan minat siswa akan materi pelajaran tersebut. ( Iklanmax : 2009 )
Sedangkan pengertian internet itu sendiri adalah jaringan (Network) komputer terbesar di dunia. Jaringan berarti kelompok komputer yang dihubungkan bersama, sehingga dapat berbagi pakai informasi dan sumber daya. Dalam internet terkandung sejumlah standar untuk melewatkan informasi dari satu jaringan ke jaringan lainnya, sehingga jaringan-jaringan di seluruh dunia dapat berkomunikasi.
Internet adalah forum global pertama dan perpustakaan global pertama dimana setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala waktu. Karena internet merupakan perpustakaan global, maka pemakai dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. 
Secara umum dapat dikatakan bahwa internet adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan saling hubungan antar jaringan-jaringan komputer yang sedemikian rupa sehingga memungkinkan komputer-komputer itu berkomunikasi satu sama lain. ( Rustanti : 2008 )

D.    Cakupan bahan ajar
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik. Selain itu, perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari/dikuasai oleh siswa. Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
( Depdiknas : 2006 ).
Cakupan bahan ajar meliputi :
a)        Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
Judul atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Standar Kompetensi adalah merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar.
Kompetensi Dasar adalah merupakan pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai- nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu..
Indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
Adapun perbedaan masing- masing adalah:
Standar Kompetensi adalah kecakapan atau kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah mengalami berbagai macam pembelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan aspek mata pelajaran atau sub pokok bahasan tertentu. Adapun Indikator adalah suatu kompetensi yang dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu.
      ( Bentar saputro : 2008 )
Sedangkan tempat adalah lokasi dimana dilaksanakan proses belajar yaitu pemberian materi pembelajaran atau bahan ajar kepada siswa. Misalnya diruang kelas, lab praktikum, perpustakaan, dan lain-lain.
b)                  Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
Petunjuk dalam melaksanakan bahan ajar yang diberikan kepada siswa seperti alokasi waktu yang digunakan dalam penyampaian bahan ajar.
c)                  Tujuan yang akan dicapai
Berisi tentang harapan-harapan yang akan dicapai peserta didik dalam pelaksanaan bahan ajar.
d)                 Informasi pendukung
Informasi yang diperlukan dalam penyampaian bahan ajar seperti ringkasan materi.
e)                  Latihan-latihan
Pelatihan soal-soal yang diberikan kepada siswa untuk mencapai tujuan pemelajaran.
f)                   Petunjuk kerja
Langkah-langkah dalam pengerjaan latihan-latihan yang diberikan kepada siswa.
g)                  Penilaian
Hasil evaluasi dari latihan-latihan yang telah dilaksanakan.






DAFTAR PUSTAKA

Akhmad,Sudrajat.2008.Pengembangan Bahan Ajar. Tersedia di http://akhmadsudrajat.  wordpress.com

Andi Sapta. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Tersedia di http://andi-sapta.blogspot.com 

Bentar Saputro.2008. Pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. Teredia di http://bentarsaputro.blogspot.com

Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta.

Depdiknas. 2008. Pengertian VCD Pembelajaran. Tersedia di www.vcdpembelajaran.com

Iklanmax. 2009. CD Interaktif Matematika Smart. Tersedia di www.elektronik.iklanmax.com
MGMPIPS. 2007. Pengertian Bahan Ajar atau Materi Pembelajaran. Tersedia di www.mgmpips.wordpress.com

Rustanti.2008. Pengertian Internet. Tersedia di http://re-searchengines.com

Santoso, Budi, S.Pd. 2007. LKS Matematika SMA Kelas X Semester I. Solo: CV.HaKa MJ.

Tepeuny. 2008. Optimalisasi Media Radio Pendidikan. Tersedia di www.tepeuny.wordpress.com