Friday, April 24, 2015

Pengertian Observasi

Pengertian observasi adalah judul dari artikel kali ini. Observasi dilakukan pada saat kita melakukan kegiatan penelitian untuk mendapatkan suatu data. Di bawah ini adalah pengertian observasi menurut para ahli.
Pengertian observasi menurut para ahli.

Menurut Arikunto (2010) observasi seringkali diartikan sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Didalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.
Berikut adalah pengertian observasi dari beberapa sumber :
a.                   Dalam Sevilla (1993) pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Metode ini sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang meliputi pengamatan kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah laku bermain anak-anak dan interaksi kelompok.
b.                  Observasi (Nurkancana, 1986) adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi itu dicatat dalam suatu catatan observasi. Kegiatan pencatatan dalam hal ini adalah merupakan bagian daripada kegiatan pengamatan.
c.                   Observasi (Arifin, 2011) adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
d.                  Menurut Jogiyanto (2008) observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.
e.                   Dalam Basrowi (2012) observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara diteliti serta pencatatan secara sistematis.
f.                   Menurut Powell (1996) observation is an essential elemen in gool teaching and program development. In evaluation, it can be used to secure benchmark and descriptive data during program initiation and to document program activities, processes and outcomes. observation is appropriate in the following conditions: when you want direct information; when you are trying to understand an ongoing behavior, process, unfolding situation or event; when there is physical evidence, products or outcomes that can be readily seen; when written or other data collection procedures seem inappropriate.
g.           Dalam Burhan (2011) Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.
h.           Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
           Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, objektif , logis dan rasional mengenai berbagai fenomena. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner dimana wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek yang lain.
           Menurut Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Dalam Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
           Menurut Sudjana (2011) observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil proses belajar mengajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajat, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya, kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya.
           Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung. Pengamat terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek tingkah laku apa yang hendak diobservasinya, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam pengisisan observasi. Pengisian hasil observasi dalam pedoman yang dibuat sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai gejala yang tampak dari perilaku individu yang diobservasi, bisa pula dalam bentuk memberi tanda cek (√) pada kolom jawaban hasil observasi jika pedoman observasi yang dibuat telah disediakan jawabannya (berstruktur).
DAFTAR PUSTAKA

Amheru. 2010. Bab IV Teknik Pengumpulan Informasi (Data). Tersedia di http://amheru.staff.gunadarma.ac.id. Diakses tanggal 7 Maret 2014
Arifin Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
BasrowidanSiskandar. 2012. EvaluasiBelajarBerbasisKinerja. Bandung: Karya Putra Darwati.
Bungin Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Flick, Uwe, 2004 et all eds. 2004. A Companion To Qualitative Research. London: Sage Publications.
GussNo. 2013. Pendekatan Saintifik (Scientific Approach). Tersedia di http://www.slideshare.net/GussNo/pendekatan-saintifik. Diakses tanggal 10 Maret 2014
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Marshall, Catherine, Gretchen B Rossman. 1995. Designing Qualitative Research. London: International Educational and Professional Publisher.
Moleong Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2007. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Nurkancana Wayan, Sumartana. 1983. Evaluasi Pendidikan.Surabaya : Usaha Nasional.
NarbukoCholiddan Abu Achmadi. 2010. MetodologiPenelitian. Jakarta: BumiAksara.
Powell Ellen Taylor and Sara Steele. 1996. Program Development and Evaluation, Collecting Evaluation Data: Direct Observation. University Of Wisconsin Extension.
Purhantara Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rosyid. 2010. Kriterial Observasi. Tersedia di http://materiobservasi.blogspot.com. Diakses tanggal 9 Maret 2014
Sevilla Consuelo G, Jesus A. Ochave, Twila G. Punsalan, Bella P. Regala, Gabriel G. Uriarte. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2008. MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sudjana Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Taniredja Tukiran dan Hidayati Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta.
Wurya Siti. 2007. Mata Kuliah Psikodiagnotk II (Observasi). Tersedia di http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195010101980022-SITI_WURYAN_INDRAWATI/PD2-Teori_Observasi.pdf. Diakses tanggal 7 Maret 2014